INFORMASI :

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI PEMERINTAH DESA TLOGOPRAGOTO KECAMATAN MIRIT KABUPATEN KEBUMEN. PELAYANAN SETIAP HARI SENIN-JUMAT JAM 08.00 S/D 15.00 WIB HARAP SELALU PATUHI PROTOKOL KESEHATAN

Sejarah Desa Tlogopragoto

Sejarah Desa Tlogopragoto

SEJARAH DESA TLOGOPRAGOTO

DESA TLOGOPRAGOTO SEMULA

Berdasarkan cerita turun temurun yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Desa Tlogopragoto sejak dahulu bahwasanya daerah ini merupakan hutan belantara (alas) dan terdapat beberapa rawa-rawa (Telaga) yang terbilang masih perawan atau belum terjamah karena terkekenal wingit (angker) menurut cerita pada pertengahan abad 14 datanglah serombongan pengembara yang berasal dari Kerajaan Majapahit di Pimpin oleh Eyang Joko Kumbari dan Juga adiknya yang bernama Dewi Renges (Dewi Reksolani), mereka merupakan salah satu keluarga istana diantaranya Dewi Reksolani beliau adalah istri selir dari Prabu Brawijaya V, menurut salah seorang nara sumber mereka melarikan diri dari istana di karenakan kemungkinan adanya  konflik keluarga pada saat itu, sehingga meninggalkan Istana yang akhirnya sampai di daerah ini urut sewu yang masih berupa hutan dan rawa-rawa, Beliau kemudian membuka hutan atau babad alas yang di pimpin oleh Eyang Joko Kumbari bersama Dewi Reksolani yang dibantu oleh Eyang Joyo Kusumo putra dari Sunan Gunung Jati Cirebon dengan di bantu para abdi setianya dan kemudian mendirikan sebuah Pade pokan di blok alas yang sekarang dikenal sebagai situs makam kuno Lamsih serta dikenal juga se bagai situs makam Waliyuloh Syeh Wali Putih Joyo Kusumo yang sampai saat ini situs makam terse but masih sangat dihormati dan sering diziarahi terutama pada malam Jumat baik oleh warga Desa Tlogodepok dan sekitarnya, bahkan dari luar daerah disitu juga sebagi tempat acara nyadran atau me metri bumi setiap bulan Asyura (Sura) yang dila kukan oleh Pemerintah Desa Tlogopragoto bersama masyarakat, dan menurut cerita turun temurun sejak saat itulah Eyang Joko Kumbari memberi nama tem pat tersebut dengan nama Tlogopragoto dikarena kan beliau dalam mendirikan Padepokan di daerah yang terdapat banyak Telaga (rawa-rawa), Eyang Dewi Renges dikemudian waktu dikaruniai seorang putra yang diberi nama R. Ariya Damar (Joko Dilah), menurut cerita di Telaga Seteleng ( Situs Seteleng ) yang sekarang masuk wiayah Desa Tlogopragoto Joko Dillah kecil sering di mandikan oleh ibunya, Beliau adalah putra Dewi Renges dari pernikahanya dengan Prabu Brawijaya ke V dan kelak setelah dewasa beliau di jadikan Adipati di Palembang, Ra den Arya Damar kemudian menikah dengan Dewi Campa yang sebelumnya merupakan Istri selir dari Prabu Brawijaya V yang berasal dari Negeri Campa (Cina), Dewi Campa mempunyai 2 (dua) orang putra, putra pertama Raden Kasan (R. Patah/Sultan De mak Bintoro pertama) hasil per nikahan beliau de ngan Prabu Brawijaya V, dan putra keduanya ber nama Ariya Timbal (Adipati Terung) hasil dari per nikahan Dewi Campa dengan R. Arya Damar, dan dari beliaulah kelak trah Tumenggung Wonoyudho Inggil yang bernama Ky. Wiro Tanu (Mantri Buru ing Tlogo) pada masa Kerajaan Mataram Islam dengan gelar WONGSOJOYO Ke 1, Eyang Tumenggung Wonoyudho Inggil adalah cucu dari Ariya Timbal (Adipati Terung) dari putra beliau yang bernama R. Tjarangnolo, Di era Tumenggungan ( Kademangan ) Tlogo disaat itu yang memerintah adalah Eyang Tu menggung Wonoyudho inggil ( Wongsojoyo I ) berikutnya , Wongsojoyo II, III, IV, V, dilanjutkan oleh Wonoyudho Djenjeran serta yang terakhir Wonoyu dho Alit, Kade mangan Tlogo terakhir pada perte ngahan abad ke 17, Sisa-sisa dan situs kuno pening galan era Tumenggungan (Kademangan) Tlogo ma sih dapat dilihat pada artefak peninggalan sejarah berupa Tembok Benteng Kuno (Pager Boto Kuno) yang menurut cerita adalah sebagai tempat kedia man beliau juga sebagai pusat pemerintahan pada waktu itu, berdasarkan bukti-bukti sejarah seperti situs Artefak Pagar Boto Kuno, situs makam Kuno Eyang Joko Kum bari dan Wali Putih Joyo Kusumo yang ada di Desa Tlogodepok, pagar boto kuno yang ada di Desa Tlo gopragoto ( Komplek Masjid Al Iman ), Situs pagar boto di Desa Tlogodepok, Situs makam Kuno Trah Keluarga Wonoyudho dan Kelu arga Wono Dikrono di Desa Mirit ( Komplek makam Kyai Bayi atau Eyang wali lancing ) serta dokumen tertulis berupa Silsilah keluarga Trah keturunan Tu menggung Wonoyudho karena menurut penuturan dari nara sumber luas wilayah Kademangan Tlogo pada saat masih masuk menjadi bagian dari wilayah kerajaan Mataram Islam, mencakup beberapa wilayah Desa yang ada pada saat ini.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter